Tuesday, October 27, 2009

Cermin Zuhud


Seringkali Sapi’i berasa badmood, Kadang Sapi’i berasa ingin marah, ingin memukul orang, ingin mencaci-maki orang. Rasa marah ini sering timbul, kadang tanpa sebab yang jelas. Dan kadang muncul kerana merasa hidupnya sesak, pedih, kelabu, gelisah, risau kerana memikirkan banyak masalah (baik yang real maupun khayal).

Suatu ketika dia bertemu dengan Kyai Mudakir, dan Sapi’i pun menanyakan masalahnya.

Sapi’i : Bagaimanakah untuk jadi bahagia, tidak sesak di dunia ini ?

Kyai Mudakir : Hidup yang zuhud.

Sapi’i : Zuhud ? bererti saya tidak perlu kerja, mengabaikan dunia ?

Kyai Mudakir : Gila apa !!! Wah pandanganmu tentang zuhud terlalu sempit anakku..

Sapi’i : Jadi apakah makna Zuhud ?

Kyai Mudakir : Zuhud adalah qasr al-’amal ertinya, pendek angan-angan, tidak banyak mengkhayal dan bersikap realistik. Jadi zuhud bukan bererti makan ala kadarnya dan berpakaian compang camping.

Contoh orang yang tidak zuhud itu begini :
Misalkan kamu bertemu perempuan cantik, terus kamu bayangkan, wah seandainya dia jadi isteriku, lalu punyai anak kembar, kita sehidup semati, kaya raya lagi …ohhh …ohhhh. Aku tampan, dia cantik, pasti anakku comel-comel …ohhh….ohhhh. Lama kelamaan kamu pasti gila.

Ketahuilah angan-angan itu tidak akan berhenti disitu, malah akan berlanjut ke yang lebih jauh lagi. Setelah berpisah dengan perempuan cantik tadi, pasti, kamu merasakan kerinduan yang amat sangat, hati kamu menderita. Kamu menderita karena meletakkan kebahagian pada dataran dunia (yaitu perempuan). Bukan bererti kamu tidak boleh memikir tentang perempuan, itu boleh saja asal jangan banyak berkhayal. Jangan memberi harga yang terlalu tinggi terhadap dunia ini. Yang wajar-wajar saja.

Sapi’i : Iya, saya sering sedih gara-gara masalah dunia yang berat.

Kyai Mudakir : Letakkanlah kebahagianmu pada dataran spiritual/akhirat. Hati kamu akan mantap, tidak mudah goyah. Tahan diri kamu terhadap pujian dan ejekan, tahan uji. Kamu tidak akan suntuk gara-gara hal dunia. Kebahagianmu adalah ketika kamu merasa berdialog denganNya, pada waktu sholat, pada waktu dzikir.

Sapi’i: Moga-moga saya boleh menjadi zuhud.

Kyai Mudakir : Pendekkanlah angan-anganmu, Untuk memendekkan angan-angan kamu harus tahu rumusnya.

Sapi’i: Rumus ? Seperti pelajaran Matematik saja.

Kyai Mudakir (sambil ketawa) : Matematik gilamu !!!.

Misalkan kamu baru putus dengan kekasih kamu, kamu sedih setengah mati karena kamu mengingat masa indah berdua, ingat lagu kalian berdua, tempat-tempat romantis yang kamu kunjungi, dll..

Rumusnya begini : Kamu mesti tahu, wanita itu makhluk siapa ? wanita, begitu juga lelaki merupakan makhlukNya. Dia lahir ke dunia ini dari 2 tempat kencing (pertama dari tempat kencing ayah ketika membuahi, kedua dari tempat kencing ibu ketika dilahirkan) dan ketika mati dia akan menjadi bangkai. Tidak ada yang istimewa dengan wanita. Yang membezakan cuma hatinya saja.

Begitu juga ketika kamu sedih karena diejek/dihina orang lain ? Setelah dihina, kamu lihat sahaja tubuh kamu, apakah tubuh kamu berkurang karena ejekan dia (misalnya : telinga hilang satu atau jari-jari tinggal empat). Misalkan kamu merasa sakit hati, Ketahuilah yang terpenting bagimu itu pandangan Allah terhadapmu, bukan pandangan makhluk kepadamu. Mau orang sedunia memusuhi kamu, berasa amat bodoh , yang penting kamu dekat dengan Yang Maha Kuasa.

Syekh Abdul Qadir Jailani berkata, “Dudukkanlah dirimu bersama kehidupan duniawi, sedangkan kalbumu bersama kehidupan akhirat, dan rasamu bersama Rabbmu.” Cuba cari tahu hakekat dunia ini, Santai aja lah.

cucutokku: kredit kepada superjenar.wordpress.com (Semoga Allah merahmati kamu semua, InsyaAllah)

No comments:

Post a Comment